Rabu, 12 Juni 2013

MANUSIA SEKULARISASI



MANUSIA SEKULARISALI
Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu..
Manusia sekulerisasi
Sekularisme juga dapat berarti ideologi sosial. Di sini kepercayaan keagamaan atau supranatural tidak dianggap sebagai kunci penting dalam memahami dunia, dan oleh karena itu dipisahkan dari masalah-masalah pemerintahan dan pengambilan keputusan.
Sekularisme tidak dengan sendirinya adalah Ateisme, banyak para Sekularis adalah seorang yang religius dan para Ateis yang menerima pengaruh dari agama dalam pemerintahan atau masyarakat. Sekularime adalah komponen penting dalam ideologiHumanisme Sekuler.
Beberapa masyarakat menjadi semakin sekuler secara alamiah sebagai akibat dari proses sosial alih-alih karena pengaruh gerakan sekuler, hal seperti ini dikenal sebagai Sekularisasi
Alasan-alasan pendukungan dan penentangan sekularisme
Pendukung sekularisme menyatakan bahwa meningkatnya pengaruh sekularisme dan menurunnya pengaruh agama di dalam negara tersekularisasi adalah hasil yang tak terelakkan dari Pencerahan yang karenanya orang-orang mulai beralih kepada ilmu pengetahuandan rasionalisme dan menjauh dari agama dan takhayul.
Penentang sekularisme melihat pandangan di atas sebagai arogan, mereka membantah bahwa pemerintaan sekuler menciptakan lebih banyak masalah dari pada menyelesaikannya, dan bahwa pemerintahan dengan etos keagamaan adalah lebih baik. Penentang dari golongan Kristiani juga menunjukkan bahwa negara Kristen dapat memberi lebih banyak kebebasan beragama daripada yang sekuler. Seperti contohnya, mereka menukil Norwegia, Islandia, Finlandia, dan Denmark, yang kesemuanya mempunyai hubungan konstitusional antara gereja dengan negara namun mereka juga dikenal lebih progresif dan liberal dibandingkan negara tanpa hubungan seperti itu. Seperti contohnya, Islandia adalah termasuk dari negara-negara pertama yang melegal kan aborsi, dan pemerintahan Finlandia menyediakan dana untuk pembangunan masjid.
Namun pendukung dari sekularisme juga menunjukkan bahwa negara-negara Skandinavia terlepas dari hubungan pemerintahannya dengan agama, secara sosial adalah termasuk negara yang palng sekuler di dunia, ditunjukkan dengan rendahnya persentase mereka yang menjunjung kepercayaan beragama.
Komentator modern mengkritik sekularisme dengan mengacaukannya sebagai sebuah ideologi antiagama, ateis, atau bahkan satanis. Kata Sekularisme itu sendiri biasanya dimengerti secara peyoratif oleh kalangan konservatif. Walaupun tujuan utama dari negara sekuler adalah untuk mencapai kenetralan di dalam agama, beberapa membantah bahwa hal ini juga menekan agama.
Beberapa filsafat politik seperti Marxisme, biasanya mendukung bahwasanya pengaruh agama di dalam negara dan masyarakat adalah hal yang negatif. Di dalam negara yang mempunyai kepercayaan seperti itu (seperti negara Blok Komunis), institusi keagamaan menjadi subjek di bawah negara sekuler. Kebebasan untuk beribadah dihalang-halangi dan dibatasi, dan ajaran gereja juga diawasi agar selalu sejalan dengan hukum sekuler atau bahkan filsafat umum yang resmi. Dalam demokrasi barat, diakui bahwa kebijakan seperti ini melanggar kebebasan beragama.
Beberapa sekularis menginginkan negara mendorong majunya agama (seperti pembebasan dari pajak, atau menyediakan dana untuk pendidikan dan pendermaan) tapi bersikeras agar negara tidak menetapkan sebuah agama sebagai agama negara, mewajibkan ketaatan beragama atau melegislasikan akaid. Pada masalah pajak Liberalisme klasik menyatakan bahwa negara tidak dapat "membebaskan" institusi beragama dari pajak karena pada dasarnya negara tidak mempunyai kewenangan untuk memajak atau mengatu agama. Hal ini mencerminkan pandangan bahwa kewenangan duniawi dan kewenangan beragama bekerja pada ranahnya sendiri-sendiri dan ketka mereka tumpang tindih seperti dalam isu nilai moral, kedua- duanya tidak boleh mengambil kewenangan namun hendaknya menawarkan sebuah kerangka yang dengannya masyarakat dapat bekerja tanpa menundukkan agama di bawah negara atau sebaliknya.

Sabtu, 13 April 2013

Laten Sosial Problem (ISBD)

Pengertian Laten Sosial Problem:

Laten Social problem adalah suatu kesenjangan dalam hubungan antar manusia menyangkut hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat, dimana masyarakatnya itu sendiri tidak menyadari akan adanya kesenjangan atau tata kelakuan menyimpang yang terjadi dalam lingkungannya.
Penyebab Laten Sosial Problem :
Laten social problem ini terjadi dikarenakan adanya pembiaran dari masyarakat terhadap hal-hal yang bertentangan dengan nilai maaupun norma yang ada.
 
Cara Mengatasi Laten Sosial Problem :
hal ini memerlukan kesabaran untuk memecahkan permasalahan ini dengan berbagai tahapa, karena jika langsung mengkritik dan mendobrak terhadap masalah tersebut, masyarakat sekitarpun tidak akan terim,, tahapan berikut menurut saya yang harus dilakukan adalah :
1. tahap pendekatan masalah
2. tahap pengenalan pengenalan masalah
3. tahap penyuluhan
4. pemberian solusi misalkan dngan membuat peraturan dan perundangan.
Contoh Laten Sosial Problem : 
  •   Kenakalan Remaja dalam Pergaulan Bebas
Dalam kehidupan para remaja sering kali diselingi hal hal yang negative dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik lingkungan dengan teman temannya di sekolah maupun lingkungan pada saat dia di rumah. Hal hal tersebut dapat berbentuk positif hingga negative yang sering kita sebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja itu sendiri merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial.
Kenakalan Remaja dalam Pergaulan Bebas di sebut Laten social Problem karena Perbuatan tersebut dapat meresahkan warga sekitarnya dan dapat pula merugikan dirinya sendiri maupun orang banyak.
Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
  • Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
  • Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena anak tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga mereka menjauhkan diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang tidak terbimbing.
Solusi :
Kenakalan remaja merupakan sesuatu yang di anggap sudah biasa dalam kehidupan bermasyarakat sekarang ini, namun di balik suatu kenakalan remaja itu jika dibiarkan akan menjadi sesuatu hal yang menakutkan karena seharusnya generasi muda harus di jadikan sebagai suatu pondasi yang kokoh dalam pembentukan suatu regenerasi dalam sebuah tatanan kemasyarakatan ataupun kenegaraan. Solusinya kita harus bisa memfilter segala informasi yang diterima dari luar sehingga masih tetap bisa sesuai dengan nilai, norma, serta agama yang kita anut. Disini Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang benar, bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua. Selain peran orang tua yang dominan disini juga harus melihat peran dari luar seperti faktor lingkungan tempat dia bergaul sehari-harinya perlu di awasi dengan jalan memberi penerangan serta penyuluhan tentang bahayanya dari pergaulan bebas yang di lakukan oleh para remaja yang merupakan ciri dari suatu kenakalan remaja.

Sumber : http://riyadhidayat.blogspot.com/2013/03/laten-sosial-problem.html#ixzz2P93eLfN1

Sumber : http://virusantigalau.blogspot.com/2013/04/laten-sosial-problem-isbd.html#ixzz2QOujRFMN